Apakah anda pernah menonton film "Kuch Kuch Hota Hai"?!? Film yang indah, bukan? Baik! Sekarang… orang-orang di sinema itu telah hadir kembali! Dengan sekuel kisah berikutnya… yaitu, KUCEK KUCEK MATAE!!! Selamat Membaca!!!
Di suatu Desa yang bernama Bombay, diadakan perkimpoian yang megah dengan mahar nikah seperangkat alat berat ditambah uang 5.000.000 rupee (dibayar dengan cicilan 12 bulan, dan DP sebesar 10%). Pernikahan itu diadakan untuk seorang pria yang bernama Rabul (diperankan oleh Marukh-Khan) dan seorang gadis yang bernama Anelli (diperankan oleh Kastol). Orang-orang di desa tersebut sangat berbahagia. Bahkan, konon katanya… resepsinya sendiri lebih besar dibandingkan resepsi pernikahan pangeran Charles! Para undangan yang datang pun terlihat amat banyak sekali… dimulai dari keluarga, kerabat, dukun kampung, tukang gali kuburan, sampai tukang kredit…

Rabul di dalam pernikahan itu sangat bahagia. Tapi tahukah anda… bahwa ternyata dia bukanlah pria yang boleh dikatakan baik-baik. Nun jauh di kota New Gelhi… Rabul juga mempunyai istri yang bernama Sutinah (diperankan oleh Rani Brekelhee). Tepat di hari Rabul menikah, ternyata Sutinah melahirkan! Dalam keadaan tanpa suami, akhirnya Sutinah nekad… menamakan anaknya… Gali Gongli! Seorang anak laki-laki berpusar lima, dan begitu lahir sudah bisa nangis dengan nada lirik lagu Iwan Fals. Hebat…

Nah, di dua peristiwa pernikahan dan kelahiran itu, ternyata… ibunya si Rabul tidak menyaksikan satu pun. Rabul orangnya rada brengsek, dan rupanya itu memang warisan keluarga. Mbak Inem (ibunya Rabul) malah sedang asyik-asyikan pacaran dengan seorang Om-om pemilik usaha sedot WC dan antar jemput tinja, Om Cobra namanya. Tanpa sekalipun memikirkan anaknya, dia malah indehoy di depan gedung KUA sambil bawa buku nikah (label kimpoi kontrak, dan kimpoi siri) baru yang ingin ditanda tangani.

Jadi, bagaimana kehidupan Rabul setelah dia punya istri baru, anak baru, dan istri yang udah gak up-to-date lagi? Rumah mana yang ia pilih untuk tingga? Aaah… ternyata pria itu tidak kunjung insyaf! Di sebuah tempat bermain… Rabul bertemu dengan seorang nenek yang lincah memainkan Skateboard, dan sepeda BMX. Dalam sekejap, Rabul jatuh cinta lagi! Lantas dia memanggil seorang anak kecil, kemudian menyuruh anak kecil tersebut menyampaikan salam mesra yang terbaik…

Apakah usaha untuk menarik hati nenek gokil tersebut berhasil? Ternyata tidak! Rupanya… anak kecil yang disuruh Rabul itu, adalah adik kandung dari Anelli! (kok bisa nggak tahu, ya???). Nenek yang berstatus sebagai “skater” itu pun tidak mendapatkan salam apapun. Sebagai gantinya, sang gadis kecil melaporkan peristiwa ini kepada kakaknya, keesokan hari. Lalu yang lebih gila lagi… ternyata si nenek yang ingin dikencani Rabul, adalah nenek mereka berdua, kawan!!!

Pucuk dicinta, ulam tak tiba! Gayung kelihatannya tak pernah akan tersambut. Begitu mendengar kabar yang tidak mengenakkan ini… Anelli langsung merubah penampilan! Dalam waktu kurang dari 24 jam… dia sudah memotong rambut, ikut fitness (paket super ekspress buat ngencengin otot), kursus Karate kilat, taekwondo, jujitsu, Judo, Yoga, pencak silat, smack down, tari balet, yoga, bahasa inggris (ini buat apa ya?) bahkan dia turut membaca komik “One Piece” untuk mencari katalog tentang “buah iblis!”.

Rabul dalam bahaya! Untung saja diam-diam dia memperhatikan tingkah Anelli yang mendadak sangar tersebut. Dicarinya informasi… dan ah! Rabul memutuskan untuk lari! Dia harus pergi jauh sebelum istri mudanya menculik dan meletakkannya di kamar mandi dengan siksaan dan gergaji besi ala film SAW. Rabul pun akhirnya sangat sedih meninggalkan desa tersebut. Tapi patut anda ketahui, dia sedih bukanlah kehilangan Anelli. Rabul sedih lantaran usahanya untuk menjadikan Nenek “Skater” menjadi istri, gagal total tanpa basa-basi.

Dalam kesedihan itu… Rabul memutuskan untuk singgah di rumah ibunya sejenak, curhat, serta menangis sepuas-puasanya. Tapi apa lacur? Ternyata disana ibunya sedang berpesta dengan Om Cobra dan tante janda 7 kali lewat musik dan organ tunggal. Rabul kaget, karena melihat peristiwa itu. Akhirnya ia sadar, bahwa sejauh ini… dialah yang salah! Dia harus datang ke rumah istri pertamanya untuk meminta maaf, dan membayar ojek yang ia tumpangi.

Rabul pulang dengan semanagat, dia ingin menjadi orang baik. Tapi sayang, dalam perjalanan.. motor pak ojek yang ia tumpangi pecah ban gara-gara ditembak sniper dari jauh (yang salah sasaran). Rabul akhirnya terlambat datang ke rumah. Begitu dia tiba… terkejut lagi-lah pria tersebut! Karena tiba-tiba Om Cobra yang tadi berpesta sudah ada di rumahnya, dan merayu Sutinah untuk dijadikan istri setelah ibu Rabul itu.

Benar-benar nasib yang buruk! Sudah mau dihajar istri muda, istri tuanya ingin nikah lagi! Sutinah yang sudah tidak tahan karena nggak pernah dapat nafkah batin setuju! Kalau dia nanti dijadikan Om Cobra istri yang ke-21. Sebenarnya, Om Cobra sudah merasa tak enak hati dengan Rabul… tapi apa daya.. Rabul yang sudah menyerah.. siap merelakan Sutinah pergi, dengan syarat sebuah operasi plastik biar wajahnya tidak dikenali lagi.

Diskusi punya diskusi, obrol punya obrol, lobi punya lobi… ternyata Om Cobra tidak setuju dengan operasi plastik yang Rabul tawarkan. Biayanya terlalu mahal, dan akhir-akhir ini masyarakat New Gelhi sudah tidak begitu sering keluarin tinja lagi (kok bisa ya..?). Tapi, demi ngotot menahan malu… Rabul berisikeras bagaimana caranya agar wajah pria itu berubah! Dia malu dengan tetangga yang akan bergosip. Aah, tapi ternyata ada cara yang lain.. kawan! Di kantongnya, ternyata Om Cobra menyimpan Jamu Jelekhin! Jamu perubah wajah yang amat paten, cocok sekali untuk berubah menjadi orang lain…

Lalu setelah dimiminum, apa hasilnya! BANG! Keajaiban terjadi! Dalam sekejap wajah Rabul (yang seperti wajah penulis) berubah! Dia yang ingin “tampil beda” dalam sekejam menjadi “tampil jelek!”. Begitu jamu tersebut diminum… barulah Rabul menjadi sangat menyesal! Mestinya ia tidak lari dari kenyataan, mestinya ia terima segala macam gossip dari pernikahan ibu dan istrinya (dengan seorang Om-Om itu). Mengapa Rabul menjadi semakin depresi? Jawabannya ada di gambar di bawah ini… dan sekian.. resensi Film Kucek-Kucek Matae… mudah-mudahan kita akan lanjut di edisi yang berikut!

Di suatu Desa yang bernama Bombay, diadakan perkimpoian yang megah dengan mahar nikah seperangkat alat berat ditambah uang 5.000.000 rupee (dibayar dengan cicilan 12 bulan, dan DP sebesar 10%). Pernikahan itu diadakan untuk seorang pria yang bernama Rabul (diperankan oleh Marukh-Khan) dan seorang gadis yang bernama Anelli (diperankan oleh Kastol). Orang-orang di desa tersebut sangat berbahagia. Bahkan, konon katanya… resepsinya sendiri lebih besar dibandingkan resepsi pernikahan pangeran Charles! Para undangan yang datang pun terlihat amat banyak sekali… dimulai dari keluarga, kerabat, dukun kampung, tukang gali kuburan, sampai tukang kredit…

Rabul di dalam pernikahan itu sangat bahagia. Tapi tahukah anda… bahwa ternyata dia bukanlah pria yang boleh dikatakan baik-baik. Nun jauh di kota New Gelhi… Rabul juga mempunyai istri yang bernama Sutinah (diperankan oleh Rani Brekelhee). Tepat di hari Rabul menikah, ternyata Sutinah melahirkan! Dalam keadaan tanpa suami, akhirnya Sutinah nekad… menamakan anaknya… Gali Gongli! Seorang anak laki-laki berpusar lima, dan begitu lahir sudah bisa nangis dengan nada lirik lagu Iwan Fals. Hebat…

Nah, di dua peristiwa pernikahan dan kelahiran itu, ternyata… ibunya si Rabul tidak menyaksikan satu pun. Rabul orangnya rada brengsek, dan rupanya itu memang warisan keluarga. Mbak Inem (ibunya Rabul) malah sedang asyik-asyikan pacaran dengan seorang Om-om pemilik usaha sedot WC dan antar jemput tinja, Om Cobra namanya. Tanpa sekalipun memikirkan anaknya, dia malah indehoy di depan gedung KUA sambil bawa buku nikah (label kimpoi kontrak, dan kimpoi siri) baru yang ingin ditanda tangani.

Jadi, bagaimana kehidupan Rabul setelah dia punya istri baru, anak baru, dan istri yang udah gak up-to-date lagi? Rumah mana yang ia pilih untuk tingga? Aaah… ternyata pria itu tidak kunjung insyaf! Di sebuah tempat bermain… Rabul bertemu dengan seorang nenek yang lincah memainkan Skateboard, dan sepeda BMX. Dalam sekejap, Rabul jatuh cinta lagi! Lantas dia memanggil seorang anak kecil, kemudian menyuruh anak kecil tersebut menyampaikan salam mesra yang terbaik…

Apakah usaha untuk menarik hati nenek gokil tersebut berhasil? Ternyata tidak! Rupanya… anak kecil yang disuruh Rabul itu, adalah adik kandung dari Anelli! (kok bisa nggak tahu, ya???). Nenek yang berstatus sebagai “skater” itu pun tidak mendapatkan salam apapun. Sebagai gantinya, sang gadis kecil melaporkan peristiwa ini kepada kakaknya, keesokan hari. Lalu yang lebih gila lagi… ternyata si nenek yang ingin dikencani Rabul, adalah nenek mereka berdua, kawan!!!

Pucuk dicinta, ulam tak tiba! Gayung kelihatannya tak pernah akan tersambut. Begitu mendengar kabar yang tidak mengenakkan ini… Anelli langsung merubah penampilan! Dalam waktu kurang dari 24 jam… dia sudah memotong rambut, ikut fitness (paket super ekspress buat ngencengin otot), kursus Karate kilat, taekwondo, jujitsu, Judo, Yoga, pencak silat, smack down, tari balet, yoga, bahasa inggris (ini buat apa ya?) bahkan dia turut membaca komik “One Piece” untuk mencari katalog tentang “buah iblis!”.

Rabul dalam bahaya! Untung saja diam-diam dia memperhatikan tingkah Anelli yang mendadak sangar tersebut. Dicarinya informasi… dan ah! Rabul memutuskan untuk lari! Dia harus pergi jauh sebelum istri mudanya menculik dan meletakkannya di kamar mandi dengan siksaan dan gergaji besi ala film SAW. Rabul pun akhirnya sangat sedih meninggalkan desa tersebut. Tapi patut anda ketahui, dia sedih bukanlah kehilangan Anelli. Rabul sedih lantaran usahanya untuk menjadikan Nenek “Skater” menjadi istri, gagal total tanpa basa-basi.

Dalam kesedihan itu… Rabul memutuskan untuk singgah di rumah ibunya sejenak, curhat, serta menangis sepuas-puasanya. Tapi apa lacur? Ternyata disana ibunya sedang berpesta dengan Om Cobra dan tante janda 7 kali lewat musik dan organ tunggal. Rabul kaget, karena melihat peristiwa itu. Akhirnya ia sadar, bahwa sejauh ini… dialah yang salah! Dia harus datang ke rumah istri pertamanya untuk meminta maaf, dan membayar ojek yang ia tumpangi.

Rabul pulang dengan semanagat, dia ingin menjadi orang baik. Tapi sayang, dalam perjalanan.. motor pak ojek yang ia tumpangi pecah ban gara-gara ditembak sniper dari jauh (yang salah sasaran). Rabul akhirnya terlambat datang ke rumah. Begitu dia tiba… terkejut lagi-lah pria tersebut! Karena tiba-tiba Om Cobra yang tadi berpesta sudah ada di rumahnya, dan merayu Sutinah untuk dijadikan istri setelah ibu Rabul itu.

Benar-benar nasib yang buruk! Sudah mau dihajar istri muda, istri tuanya ingin nikah lagi! Sutinah yang sudah tidak tahan karena nggak pernah dapat nafkah batin setuju! Kalau dia nanti dijadikan Om Cobra istri yang ke-21. Sebenarnya, Om Cobra sudah merasa tak enak hati dengan Rabul… tapi apa daya.. Rabul yang sudah menyerah.. siap merelakan Sutinah pergi, dengan syarat sebuah operasi plastik biar wajahnya tidak dikenali lagi.

Diskusi punya diskusi, obrol punya obrol, lobi punya lobi… ternyata Om Cobra tidak setuju dengan operasi plastik yang Rabul tawarkan. Biayanya terlalu mahal, dan akhir-akhir ini masyarakat New Gelhi sudah tidak begitu sering keluarin tinja lagi (kok bisa ya..?). Tapi, demi ngotot menahan malu… Rabul berisikeras bagaimana caranya agar wajah pria itu berubah! Dia malu dengan tetangga yang akan bergosip. Aah, tapi ternyata ada cara yang lain.. kawan! Di kantongnya, ternyata Om Cobra menyimpan Jamu Jelekhin! Jamu perubah wajah yang amat paten, cocok sekali untuk berubah menjadi orang lain…

Lalu setelah dimiminum, apa hasilnya! BANG! Keajaiban terjadi! Dalam sekejap wajah Rabul (yang seperti wajah penulis) berubah! Dia yang ingin “tampil beda” dalam sekejam menjadi “tampil jelek!”. Begitu jamu tersebut diminum… barulah Rabul menjadi sangat menyesal! Mestinya ia tidak lari dari kenyataan, mestinya ia terima segala macam gossip dari pernikahan ibu dan istrinya (dengan seorang Om-Om itu). Mengapa Rabul menjadi semakin depresi? Jawabannya ada di gambar di bawah ini… dan sekian.. resensi Film Kucek-Kucek Matae… mudah-mudahan kita akan lanjut di edisi yang berikut!
