Poltak yang sudah 10 tahun di Jakarta akan pulang kampung.
3 hari sebelum tanggal pulang Poltak nelepon ke adik2nya.
Poltak: "Ucok, mau abang bawain apa kalo abang pulang?"
Ucok: "HP Black Berry aja, bang, bisa?"
Poltak: "Aaakkh..., gampang itu, nanti abang bawain...!"
Poltak: "Kau Brojong, mau apa dari abang?"
Borjong: "Yang bener, bang?"
Poltak: "Betul! Mau apa?"
Borjong: "Kamera dijital ajalah bang, macem punya si Togar itu....!"
Poltak: "Mana Butet? Mau aku bawakan apa dia?"
Butet: "Tak usahlah bang."
Poltak: "Tak usah sungkan, kau bilang aja apa yang kau mau."
Butet: "Anu, bang. Aku mau dibawain BH ajalah..."
Poltak: "Aaakkhh.., pening lah aabang kau buat, Tet. Yang gampang2 ajalah
macam titipan Ucok sama Bronjong itu."
Butet: "Wah, banyak kali uang abang, ya?"
Poltak: "Bukan begitu, Tet. Kalo BH susah abang nyopetnya."
3 hari sebelum tanggal pulang Poltak nelepon ke adik2nya.
Poltak: "Ucok, mau abang bawain apa kalo abang pulang?"
Ucok: "HP Black Berry aja, bang, bisa?"
Poltak: "Aaakkh..., gampang itu, nanti abang bawain...!"
Poltak: "Kau Brojong, mau apa dari abang?"
Borjong: "Yang bener, bang?"
Poltak: "Betul! Mau apa?"
Borjong: "Kamera dijital ajalah bang, macem punya si Togar itu....!"
Poltak: "Mana Butet? Mau aku bawakan apa dia?"
Butet: "Tak usahlah bang."
Poltak: "Tak usah sungkan, kau bilang aja apa yang kau mau."
Butet: "Anu, bang. Aku mau dibawain BH ajalah..."
Poltak: "Aaakkhh.., pening lah aabang kau buat, Tet. Yang gampang2 ajalah
macam titipan Ucok sama Bronjong itu."
Butet: "Wah, banyak kali uang abang, ya?"
Poltak: "Bukan begitu, Tet. Kalo BH susah abang nyopetnya."